Jumat, 13 Agustus 2010

JANGAN BERTERIAK !!!!!!!

Berteriak = Membunuh Karakter ! Mau Bukti ?

Kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui
pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di
Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah
kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebisaan ini
ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat
kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lakukan, dengan tujuannya supaya pohon itu mati.

Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat
hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama
dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak
sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama
kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan.
Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya mulai mengering. Setelah itu
dahan-dahannya juga mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan
mudah ditumbangkan.

Kalau diperhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah
aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan
bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup seperti pohon
akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu
singkat, makhluk hidup itu akan mati.

Nah, sekarang, Yang jelas dan perlu diingat bahwa setiap kali Anda berteriak
kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda? orang dikeliling anda atau
siapapun?

Ayo cepat ! cepetaaaaaan !
Dasar lelet ! Kayak keong aja lu !
Bego banget sih ! Begitu aja nggak bisa dikerjakan ?
Jangan main-main disini !
Berisiiiiiiiiiik ! diem, diem,diem ! aaaaah!

Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena
Anda merasa sakit hati ?

suami/istri seperti kamu nggak tahu diri ! ngaca dong ngaca !
Bodoh banget jadi laki/bini nggak bisa apa-apa ! bisanya Cuma minta,minta
dan minta !
Aduuuuh, perempuan / laki kampungan banget siiiih !? gak makan sekolahan apa
?!

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya :

Goblok, soal mudah begitu aja nggak bisa ngerkain ! Kapan kamu jadi pinter
?!

Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal :

?Eh tahu nggak ?! Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku nggak bakal nyesel
!
Ada banyak yang bisa gantiin kamu !
Sial ! Kerja gini nggak becus ? Ngapain gue gaji elu ?

Ingatlah! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel,
marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk
kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai
berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga
mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita
keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan -lahan, pada akhirnya akan
membunuh roh yang telah melekatkan hubungan Kita


Dalam kehidupan sehari-hari. Teriakan, hanya di berikan tatkala kita bicara
dengan orang yang jauh jaraknya, benar?

Nah, mengapa orang yang marah dan emosional mengunakan teriakan-teriakan
padahal jarak mereka dekat bahkan hanya bisa dihitung dalam centimeter ?
Pada realitanya, meskipun secara fisik dekat tapi sebenarnya hati begitu
jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak! Selain itu, dengan
berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh
orang yang dimarahi karena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan
yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin
membalas.

Jadi mulai sekarang Jika Kita tetap ingin roh pada orang yang Kita sayangi
tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan
teriakan-teriakan. Dengan berteriak kepada orang lain ada dua kemungkinan
balasan yang Kita akan terima. Kita akan dijauhi atau Kita akan mendapatkan
teriakan balik, sebagai balasannya.

Dari Anas r.a., "Aku telah melayani Rasulullah SAW selama 10 tahun. Demi
Allah beliau tidak pernah mengeluarkan kata-kata hardikan kepadaku, tidak
pernah menanyakan : 'Mengapa engkau lakukan?' dan pula tidak pernah
mengatakan: 'Mengapa tidak engkau lakukan?'"

(HR Bukhari, Kitabul Adab 5578, Muslim, Kitabul Fadhail 4269 )

Dari Jarir bin Abdullah r.a.: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang tidak dikaruniai sifat lemah-lembut, maka ia tidak
dikarunia segala macam kebaikan." (HR. Muslim)

Ath-Thabrani, dengan sanad dari Abu Darda' ra, meriwayatkan bahwa seorang
laki-laki telah datang kepada Rasulullah saw mengadukan hatinya yang keras,
maka beliau saw bersabda, "Apakah kamu suka jika hatimu menjadi lunak dan
kebutuhanmu terpenuhi? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah
ia makan dari makananmu niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhamu
terpenuhi." (HR. Ath-Thabrani. Lihat Al-Matjar Ar-Rabih Al-Hafizh
Ad-Dimyathi No.1509)



Menjelang bulan ramadhan ini saya mengucapkan maaf lahir bathin, (apa lg
kalau saya ada teriak teriak), semoga puasa kita diterima di sisi NYA...
Amin