Rabu, 07 April 2010

gayus penghapus mimpi

Salah satu cita-cita perintis kemerdekaan republik ini adalah menjadikan sebuah negara yang mandiri, negara yang mampu menjalankan segala aktivitasnya dengan biaya sendiri. Bagaimana sebuah negara dapat mampu membiayai diri sendiri? Tentunya negara akan memperbesar semua sektor pendapatan negara, salah satunya adalah sektor pajak. Pajak merupakan mesin perekonomian utama dari sebuah negara untuk memperoleh pendapatan dari dalam negeri. Bayangkan berapa besar pajak yang diperoleh dari kegiatan merokok(cukai rokok), berapa besar pajak yang diperoleh negara dari kegiatan orang jajan dan makan? dan masih banyak untuk disebutkan disini berapa besarnya pajak yang diterima oleh negara. Karena saking besarnya pendapatan pajak yang diperoleh negara, digerogoti oleh "pencuri", negara seakan tidak mengetahuinya.
Sosok seorang gayus yang merupakan pencuri pajak negara. Setelah kasusnya terbongkar, dapat menunjukkan berapa besarnya pajak yang dicuri. Orang-orang yang menggunakan jasa gayus untuk memanipulasi pajak negara tidak akan pernah memberikan ongkos kerja yang sebanding dengan pengurangan kewajiban pajak yang harus dibayarkan. Jumlah pajak yang harus dibayarkan bisa sepuluh kali lipat atau lebih dari ongkos kerja yang diterima gayus. Dan gayus yang ada di negeri ini tidaklah sendiri, masih banyak gayus-gayus yang lain. Mungkin mereka adalah saudara sekandung atau saudara seperguruan yang akan selalu berkilah bahwa gaji mereka kurang dari kata cukup menyejahterakan kelurga. Sebuah alasan klise yang akan selalu dikemukakan oleh mereka yang suka mencuri kekayaan negara.
Sosok seorang gayus akan menjauhkan negara ini dari pencapaian mimpi untuk berdikari. Sampai kapan negara ini mampu mewujudkan mimpi-mimpi indahnya dalam upaya menyejahterakan rakyat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar